Lebih Panas Dibanding Bintang, Planet Ekstrasurya Ini Sampai Merah Menyala
Lebih Panas Dibanding Bintang Planet Ekstrasurya Sebuah planet ekstrasurya yang di penuhi begitu banyak gunung berapi. Di temukan mengorbit sebuah bintang yang berjarak 66 tahun cahaya dari Bumi. Menurut temuan yang di publikasikan di The Astronomical Journal pada 25 April 2024, permukaan planet itu mencair karena panas, memancarkan warna merah menyala.
Planet itu di beri nama TOI-6713.01. Meski membutuhkan nama yang lebih menarik, statistik vitalnya menempatkannya di ranah yang luar biasa. “Ini adalah planet terestrial yang saya gambarkan sebagai Io pada steroid,” kata Stephen Kane dari Universitas California, Riverside, merujuk pada bulan vulkanik Jupiter.
Io adalah bulan di Jupiter dan merupakan benda paling vulkanik di tata surya kita. Setiap inci permukaan Io tertutup dataran lava, namun bisa di anggap jinak jika di bandingkan dengan TOI-6713.01.
Planet ekstrasurya, yang 30 persen lebih besar dari Bumi kita itu, mengorbit bintangnya, HD 104067 setiap 2,2 hari pada jarak 4,57 juta kilometer. Planet itu bergabung dengan dua dunia lain, satu sama lain planet berbatu yang terletak sekitar 15,8 juta kilometer dari bintang dan planet gas raksasa lainnya yang terletak sekitar 40 juta kilometer dari pusat bintang tersebut.
Mari kita bandingkan gambar itu dengan planet terdekat dengan matahari di tata surya kita, Merkurius. Planet itu memiliki orbit elips, atau non-lingkaran, yang berkisar antara 46 juta dan 69,82 juta kilometer dari matahari. Ya, itu berarti keseluruhan sistem planet yang mengorbit HD 104067 bisa masuk ke dalam orbit Merkurius.
Seperti Merkurius, orbit TOI-6713.01 sangat elips. Dalam kasus Merkurius, ia masih cukup jauh dari matahari kita sehingga tidak merasakan efek apa pun kecuali pemanasan musiman. Sementara, TOI-6713.01 hampir berada dalam jarak satu sentuhan dari bintangnya.
Penemuan KELT-9b
KELT-9b di temukan pada tahun 2016 menggunakan teleskop kecil Kilodegree Extremely Little Telescope (KELT) yang berlokasi di Arizona dan Afrika Selatan. Teleskop ini di rancang untuk mencari planet-planet ekstrasurya dengan metode transit, di mana penurunan kecil dalam cahaya bintang menunjukkan adanya planet yang melewati di depan bintangnya.
Karakteristik KELT-9b
Beberapa karakteristik utama KELT-9b yang membuatnya begitu menarik antara lain:
- Suhu Ekstrem: KELT-9b adalah salah satu planet terpanas yang pernah di temukan, dengan suhu siang hari mencapai sekitar 4.600 K (4.327 °C). Suhu ini lebih panas dari banyak bintang tipe merah dan bahkan beberapa bintang tipe oranye. Sebagai perbandingan, suhu permukaan Matahari adalah sekitar 5.778 K (5.505 °C).
- Ukuran dan Massa: KELT-9b adalah planet gas raksasa dengan massa sekitar 2,8 kali massa Jupiter dan radius sekitar 1,8 kali radius Jupiter. Ukurannya yang besar membuatnya sangat berbeda dengan planet-planet yang ada di Tata Surya kita.
- Orbit Dekat: Planet ini mengorbit bintangnya, KELT-9, sangat dekat, hanya dalam waktu 1,5 hari Bumi untuk satu kali orbit penuh. Kedekatan ini adalah salah satu alasan utama mengapa KELT-9b memiliki suhu yang begitu tinggi.
Penyebab Suhu Ekstrem
Penyebab utama suhu ekstrem KELT-9b adalah kedekatannya dengan bintangnya, KELT-9. Bintang ini adalah bintang tipe A yang memiliki suhu permukaan sekitar 10.170 K (9.897 °C), hampir dua kali lipat lebih panas dari Matahari. Kedekatan orbit KELT-9b dengan bintang ini membuatnya menerima radiasi intens yang memanaskan atmosfer planet hingga suhu ekstrem.
Fenomena Atmosfer
Suhu tinggi di KELT-9b menyebabkan fenomena atmosfer yang menarik:
- Atmosfer Teruapkan: Pada suhu ini, banyak molekul gas yang biasa di temukan di atmosfer planet gas raksasa, seperti hidrogen dan helium, berada dalam keadaan terionisasi. Suhu ekstrem juga dapat menyebabkan hilangnya massa atmosfer planet secara bertahap karena proses fotoevaporasi.
- Spektrum Emisi: Penelitian spektrum emisi KELT-9b menunjukkan adanya elemen berat seperti besi dan titanium dalam bentuk uap, sesuatu yang tidak biasa untuk planet gas raksasa yang lebih dingin.
Studi dan Pengamatan Lebih Lanjut
KELT-9b terus menjadi objek penelitian intensif oleh astronom. Pengamatan menggunakan teleskop yang lebih besar dan lebih canggih. Seperti Teleskop Luar Angkasa Hubble dan Teleskop Luar Angkasa James Webb yang di luncurkan baru-baru ini. Memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari atmosfer dan komposisi kimia planet ini dengan lebih rinci.
Baca juga: Objek-Objek Superbesar di Alam Semesta
Implikasi bagi Teori Pembentukan Planet
Penemuan KELT-9b memberikan tantangan baru bagi teori pembentukan planet. Keberadaan planet gas raksasa pada orbit yang sangat dekat dengan bintangnya menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana planet ini terbentuk dan berevolusi. Ada kemungkinan bahwa KELT-9b terbentuk lebih jauh dari bintangnya dan kemudian bermigrasi ke dalam. Atau planet ini mungkin terbentuk di tempat saat ini dan mengalami proses evolusi yang sangat berbeda.