Objek-Objek Superbesar di Alam Semesta, Menentang Teori Alam Semesta dan Bikin Bingung Ilmuwan
Objek-Objek Superbesar di Alam Semesta adalah tempat yang sangat luas, penuh dengan benda-benda besar. Planet, bintang, galaksi, dan gugusan galaksi membentang dalam skala yang semakin masif.
Ada banyak pemegang rekor sebagai yang terbesar dalam berbagai kategori kosmik. Ada bintang terbesar, planet terbesar, galaksi terbesar. Namun, ada juga objek objek besar yang masih membingungkan dan bahkan bertentangan dengan teori alam semesta.
Berikut ini beberapa objek terbesar di alam semesta ciptaan Tuhan yang mengagumkan, dan keberadaannya membuat bingung para ilmuwan:
Baca juga: NASA Meluncurkan Stasiun Luar Angkasa Skylab
1. Tembok Besar Hercules-Corona Borealis: Objek Terbesar di Alam Semesta
Pada tahun 2013, para astronom menemukan entitas yang sering di anggap sebagai objek terbesar yang di kenal di kosmos: Tembok Besar Hercules-Corona Borealis. Objek ini memiliki lebar 10 miliar tahun cahaya dan mungkin berisi miliaran galaksi.
Tembok Besar ini pertama kali di temukan ketika survei menunjukkan konsentrasi sinar gamma yang sangat tinggi sekitar 10 miliar tahun cahaya di arah rasi bintang Hercules dan Corona Borealis.
Entitas tunggal ini sangat luas sehingga cahaya membutuhkan waktu sekitar 10 miliar tahun untuk melintasi seluruh strukturnya. Sebagai perbandingan, cahaya Matahari hanya butuh waktu 9 menit untuk mencapai Bumi, dan alam semesta yang luas ini baru berusia 13,8 miliar tahun.
Para ilmuwan mempelajari fenomena kosmik singkat yang di kenal sebagai ledakan sinar gamma, yang di yakini berasal dari supernova, yaitu bintang masif yang meledak pada akhir masa hidupnya. Semburan sinar gamma di anggap sebagai indikasi terbaik keberadaan benda bermassa besar di alam semesta karena bintang-bintang besar cenderung berkumpul di lingkungan yang lebih padat.
2. Struktur Cincin Terbesar atau Big Ring
Pada awal 2024, para ilmuwan menemukan struktur ultra-besar yang di beri nama “Cincin Besar” atau Big Ring. Penemuan Cincin Besar ini menantang asumsi yang telah lama berlaku tentang struktur alam semesta.
Terletak 9,2 miliar tahun cahaya dari Bumi, Cincin Besar bertentangan dengan prinsip dasar kosmologi. Alexia Lopez, seorang mahasiswa doktoral di University of Central Lancashire (UCLan), mengungkapkan penemuan luar biasa dari Big Ring pada pertemuan ke-243 American Astronomical Society (AAS) pada 10 Januari.
Struktur kolosal ini memiliki diameter sekitar 1,3 miliar tahun cahaya dan keliling hampir empat miliar tahun cahaya. Untuk memberikan gambaran tentang kebesarannya, jika terlihat, Cincin Besar akan mencakup area langit yang setara dengan 15 Bulan penuh.
3. Busur Raksasa
Dua tahun sebelumnya, Alexia Lopez juga menemukan “Busur Raksasa,” atau Giant Arc, megastruktur lain yang memiliki diameter 3,3 miliar tahun cahaya.
Baik Cincin Besar maupun Busur Raksasa berada pada jarak yang sama dari Bumi. Dua objek ini hanya berjarak 12 derajat di langit.
Lopez mengatakan salah satu penjelasan potensial untuk pembentukan megastruktur ini terkait dengan Baryonic Acoustic Oscillations (BAOs), sisa-sisa osilasi dari masa awal alam semesta. Berdasarkan pemodelan statistik, BAO seharusnya muncul sebagai cangkang bola dalam distribusi galaksi.
Cincin Besar melampaui batas ukuran teoretis struktur kosmis saat ini. Ukuran besar dari struktur ini menjadi tantangan bagi Prinsip Kosmologis, yang menganggap bahwa ada struktur berskala besar dan seragam dalam alam semesta.
Berdasarkan Prinsip Kosmologis saat ini, batas teoretis ukuran struktur di alam semesta adalah 1,2 miliar tahun cahaya. Namun, seperti yang di catat Lopez, Busur Raksasa dan Cincin Besar jauh lebih besar dari batas teoretis ini.
Cincin Besar menyerupai kumparan atau korek api ketika di lihat secara detail. Sementara itu, Busur Raksasa mirip dengan sabit besar galaksi, di identifikasi melalui analisis teliti dari spektrum quasar dari Sloan Digital Sky Survey (SDSS).